Senin, 16 September 2019

Sintha_Marsigit_nonton Wayang Bersama Kawan Kampus

ANGGADA DUTA

(Anggada Diutus)

Tugas Kuliah Filsafat Prof. Dr. Marsigit, M.A 

Pada postingan ini, saya ingin berbagi cerita hasil menonton wayang yang merupakan salah satu tugas dari bapak Prof. Dr. Marsigit, M.A. (Guru Besar/Profesor dalam bidang ilmu Pendidikan Matematika dan Filsafat Matematika, Universitas Negeri Yogyakarta) untuk memperkenalkan salah satu seni kebudayaan Yogyakarta yang memiliki nilai sangat baik dalam kehidupan bermasyrakat.

Adegan 1

Lokasi: Di Negara Alengka
Tokoh:

Anggada
Indrajit


prahasta
Rahwana

Dinegara Alengka, Prabu Rahwana merasa sedih karena Sarpakenaka, adiknya, tewas dalam serangan pendahuluan melawan pasukan kera dari Maliawan. Kini, Rama dan sekutunya telah berkemah di gunung Suwalegiri di dalam wilayah Alengka, dan telah bersiap- siap untuk melakukan serbuan.

Tidak lama kemudian, datanglah Anggada, utusan Rama. Anggada memberikan peringatan kepada Rahwana untuk segera menyerahkan Sinta kembali kepada Sri Rama. Jika tidak, maka pasukan Rama akan merebutnya secara paksa dengan mengerahkan kekuatan penuh. Rahwana hampir saja marah mendengar tantangan Anggada, namun ketika Anggada bersumbar bahawa dirinya adalah putra Subali, guru Rahwana di masa lalu, Rahwana mengurungkan niatnya dan bahkan akan menvoba untuk menghasut Anggada.

Diceritakan, ketika Rahwana kemudian menjamu Anggada dengan harapan ia akan berkhianat kepada Rama, ia terlalu yakin bahwa usahannya akan berhasil. Ketika Rahwana lengah, Anggada kemudia merampas mahkota Rahwana dan membawanya pergi ke Suwelagiri. Punggawa Rahwana yang kebingungan berusaha mengejar Anggada, namun Rahwana memerintahkan mereka untuk tenang. Rahwana yang merasa terhina lalu naik ke Suralaya untuk meminta keadilan dari para Dewa.


Adegan 2

Lokasi: Di Kahyangan Suralaya
Tokoh:


Bathara Guru



Rahwana
Bathara Guru yang sedang bersidang dengan Narada, penasihatnya, juga para Dewa, dikejutkan dengan kedatangan Rahwana. Rahwana menggugat Bathara Guru karena selalu memberikan kemenangan kepada Rama dan pasukan keranya, sementara Alengka selalu menderita kekalahan. Ia juga meminta agar diberikan umur panjang supaya dapat mengalahkan Ramawijaya.

Bathara Guru menyetujui permintaan Rahwana dan mengabulkannya, sehingga Rahwana diberikan usia yang panjang tanpa seorangpun tahu kapan ajalnya akan tiba. Namun, di perjalanan Rama yang telah diberi restu oleh Bathara Guru menjalankan siasat sehingga umur panjang yang dikaruniakan kepada Rahwana justru berpindah kepada dirinya. Dengan demikian, ajal Rahwana akan datang kepadanya dalam waktu yang tidak lama lagi.



suasana pertunjukkan wayang kulit di Museum Sonobudoyo


1 komentar: